Minggu, 18 September 2011

PUSAT INFORMASI AYAM UNIK SURABAYA


Ayam Bekisar

Ayam Bekisar merupakan keturunan F1 hasil perkawinan ayam hutan jantan (Gallus varius) dan ayam Kampung betina (Gallus gallus domesticus). Bekisar dikembangkan sebagai ayam kesayangan untuk menghasilkan ayam hias yang indah bulunya, dan terutama untuk mendapatkan keindahan suaranya dengan suara kokok yang memikat.

Ayam Bekisar dapat mencapai harga yang sangat mahal. Warna bulu didominasi oleh warna bulu ayam Kampung betina yang digunakan, tetapi postur tubuh, sifat dan suaranya sangat tergantung pejantannya yaitu ayam Hutan Hijau. Pada awalnya penggemar Bekisar hanya menyukai warna Merah dan Hitam, saat ini warna ayam Bekisar sangat beragam bahkan keindahan warna bulu ayam Bekisar sering digunakan sebagai salah satu kriteria dalam lomba Bekisar. Warna dasar ayam Bekisar mempunyai delapan warna dasar favorit yaitu Merah, Hitam, Putih, Kuning, Wido, Kelabu, Blorok, dan Jali. Ayam Bekisar menjadi lambang fauna (maskot) Propinsi Jawa Timur. Ayam Bekisar berasal dari pulau Kangean, sebuah pulau kecil sebelah timur Madura, termasuk wilayah kabupaten Sumenep. Ayam ini menyebar ke seluruh pulau Madura, Jawa, Bali, dan Wilayah Lombok, Komodo, Flores. Selain di wilayah tersebut ayam Bekisar sulit dijumpai. Berdasarkan Wikipedia Indonesia, ada tiga jenis ayam bekisar :

  1. Gallus aenus yang berjengger bergerigi delapan kecil, pial berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas.
  2. Gallus temminckii memiliki jengger bergerigi emas, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.
  3. Gallus violanceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus.

Beberapa macam ayam Bekisar yang terkenal keindahannya yaitu :

  1. Bekisar Kangean (Madura), dibentuk dari induk betina berbulu satu macam misalnya hitam, merah, putih, kuning, dan abu – abu.
  2. Bekisar Putih (Yogya), berwarna putih mulai dari paruh, hingga telapak kaki kecuali jengger, pial, dan cuping berwarna merah.
  3. Bekisar Hitam (Parakan), silangan dengan ayam Kedu Hitam betina. Bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam.
  4. Bekisar Multiwarna (Solo), kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang. Ayam Bekisar multiwarna mempunyai bulu warna – warni dengan bulu leher, bulu pelana, dan bulu hias berwarna merah menyala.

sumber : poultryindonesia

Mengumpul Laba dari Budidaya Ayam Bekisar

Secara umum, ayam bekisar merupakan hasil perkawinan antara ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina. Sehingga, ayam bekisar ini mewarisi fisik ayam kampung betina, tetapi dengan bulu seindah ayam jantan hutan yang hitam kehijauan.

Sayangnya, ayam jenis ini walau punya suara kokok nan merdu, akan tetapi mewarisi sifat mudah stress dan mudah mati seperti ayam hutan jantan. Tak heran jika banyak pihak mencoba mencari persilangan genetik ayam bekisar yang terbaik.

Salah satunya adalah Heri Sunarso, pemilik peternakan ayam bekisar Sundoro Farm di Bantul, Jogjakarta. Gara-gara hobi beternak ayam hutan, bapak 45 tahun ini malah dapat menernakan ayam bekisar varietas langka.

Ayam bekisar tersebut didapat dari hasil persilangan antara keturunan ayam jawa dan ayam pelung Cianjur yang kemudian disilangkan dengan ayam hutan jantan. Persilangan ini akan menghasilkan bekisar bernada suara tinggi, panjang dan tidak pecah. Dus, punya ketahanan fisik serupa ayam kampung.
"Sampai saat ini jenis ini sangat sulit diperoleh," ujar Heri yang sudah beternak ayam hutan sejak tahun 1983 ini.

Untuk indukan, harga ayam jawa berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 75.000 per ekor, sementara ayam pelung Rp 150.000 per ekor. Lalu, harga ayam hutan jantan siap kawin Rp 750.000 per ekor.
Heri sendiri saat ini mempunyai sekitar 15 indukan ayam hasil persilangan antara ayam jawa dengan ayam pelung. Dan sekitar 12 indukan ayam hutan jantan.

Untuk keturunan ayam jawa dan ayam pelung yang dijadikan indukan, dibiarkan bebas berkeliaran di halaman atau pekarangan. Sementara pakannya hanya bekatul dan jagung saja.

Sementara untuk indukan ayam hutan jantan, harus diberikan kandang khusus. Pakannya juga khusus. Misalkan campuran beras merah dan BR (pakan khusus ayam). Tak lupa, asupan serangga seperti jangkrik dan kroto setiap tiga hari sekali untuk menjaga stamina. Serta vitamin ayam tiap tiga hari sekali.

Sayangnya, banyak ayam hutan jantan yang lantas 'gering' atau stress dan kemudian mati, beberapa saat setelah dikawinkan.

Untuk mendapat anakan bekisar kualitas bagus, musim kawin terbaik adalah pada musim kemarau. Atau sekitar bulan Maret sampai bulan Agustus. "Kalau kawinnya musim dingin, telurnya tidak mau menetas," lanjut Heri.

Setelah kawin, masa eram telur ayam bekisar berlangsung selama 21 hari. Sekali bertelur bisa didapat sekitar 12 telur. Tetapi yang hidup hanya separuhnya. Setelah dua minggu dari menetasnya telur, para indukan bisa kembali dikawinkan.

Anakan ayam bekisar kemudian dipilah berdasar kualitasnya. Dari enam telur yang menetas, paling hanya satu yang berkualitas. Artinya, dari 60 telur yang menetas, 50 anakan merupakan kualitas yang tidak terlalu baik. "Jika kualitasnya tidak terlalu bagus maka dalam usia dua minggu sudah dijual seharga Rp 100.000 per ekor," lanjut Heri.

Maka, untuk penjualan anak ayam bekisar usia dua minggu ini Heri sudah mengantongi omzet penjualan sebesar Rp 5 juta. Sementara untuk yang berkualitas bagus, bakal dibesarkan sampai usia enam bulan sampai 12 bulan. Dan dijual seharga Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per ekor.

Untuk pakan, diterapkan mirip dengan pakan ayam kampung. Namun untuk anak ayam usia satu hari sampai dua bulan, diberi pakan BR1. Untuk menghindari penyakit flu dan muka bengkak atau CRD, anakan bekisar ini diberi vaksin khusus ayam tiap tiga bulan sekali.

Nah, bagi ayam bekisar kualitas bagus, setelah terbukti selalu menang dalam perlombaan, harganya bakal naik berpuluh kali lipat. Heri bercerita, salah satu pembeli ayam bekisar ternakanya pernah melepas ayam bekisarnya seharga Rp 20 juta setelah ayam tersebut beberapa kali memenangkan perlombaan. Padahal, ayam tersebut dibeli dari peternakan Heri seharga Rp 1,6 juta saja. "Saya tidak kebagian bonus penjualan ayamnya," kekeh Heri.


4 Jenis Ayam Hutan Langka di Dunia

Ayam hutan adalah nama umum bagi jenis-jenis ayam liar yang hidup di hutan. Dalam bahasa Jawa disebut dengan nama ayam alas, dalam bahasa Madura ajem alas, dan dalam bahasa Inggris junglefowl; semuanya merujuk pada tempat hidupnya dan sifatnya yang liar.
Ragam Jenis dan penyebarannya ada empat spesies ayam hutan yang menyebar mulai dari India, Sri Lanka sampai ke Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara. Keempat spesies itu adalah:

1. Ayam hutan merah (Gallus gallus Red junglefowl)
Ayam-hutan merah atau dalam nama ilmiahnya Gallus gallus adalah sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78cm, dari suku Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar 46cm. Ayam-hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel yang panjang meruncing berwarna kuning coklat keemasan dengan kulit muka merah, iris coklat, bulu punggung hijau gelap dan sisi bawah tubuh berwarna hitam mengilap. Dikepalanya terdapat jengger bergerigi dan gelambir berwarna merah. Ekornya terdiri dari 14 sampai 16 bulu berwarna hitam hijau metalik, dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Kaki berwarna kelabu dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua kekuningan dengan garis-garis dan bintik gelap.

Ayam-hutan merah tersebar luas di hutan tropis dan dataran rendah di benua Asia, dari Himalaya, Republik Rakyat Cina selatan, Asia Tenggara, hingga ke Sumatra dan Jawa. Ada lima subspesies yang dikenali. Di Indonesia, subspesies G. g. bankiva ditemukan di Jawa, Bali dan Sumatra.

2. Ayam Hutan Srilangka (Gallus Lafayetii Srilangka junglefowl)
3. Ayam Hutan Kelabu (Gallus Sonneratii Grey junglefowl)
Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratii adalah salah satu dari empat spesies ayam hutan. Ayam ini berukuran sedang, dengan panjang sekitar 80cm, dari suku Phasianidae. Ayam betina berukuran lebih kecil, dengan panjang sekitar 38cm.
Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu berbintik hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di telinga, paruh kuning kecoklatan, iris mata kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang dengan sebuah taji. Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah tubuh.

Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan. Ayam betina biasanya menetaskan antara tiga sampai lima butir telur berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami oleh induk betina selama kurang lebih tiga minggu.

4. Ayam Hutan Hijau (Gallus Varius Green junglefowl)
Ayam hutan hijau adalah nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara. Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar (Sd.), ayam alas (Jw.), ajem allas atau tarattah (Md.).

Memiliki nama ilmiah Gallus varius (Shaw, 1798), ayam ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Green Junglefowl, Javan Junglefowl, Forktail, atau Green Javanese Junglefowl, merujuk pada warna dan asal tempatnya.

Burung yang berukuran besar, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina.

Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, melainkan membulat tepinya; merah, dengan warna kebiruan di tengahnya. Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian (margin) kehitaman, nampak seperti sisik ikan. Penutup pinggul berupa bulu-bulu panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam. Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan. Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam.

Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.

Ayam yang menyukai daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah dekat pantai. Ayam-hutan Hijau diketahui menyebar terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali. Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl.

Cara Menghasilkan Ayam Bekisar Berbulu Putih

Bekisar berbulu putih saat ini masih merupakan bekisar yang langka dan harganya cukup mahal. Untuk menghasilkan bekisar warna putih cukup dengan mengawinkan ayam kampung jantan dan betina yang sama-sama berwarna putih. Keturunannya (Fl) dikawinkan dengan sesamanya (Fl). Hasil perkawinan antara Fl ini — berupa F2 — juga dikawinkan dengan sesamanya sehingga menghasiikan F3.

Demikian seterusnya sampai diperoleh F5. Setelah diperoleh F5 yang berbulu putih mulus, lalu dikawinkan dengan ayam hutan hijau. Hasil perkawinan ini berupa bekisar berbulu putih mulus.

Bisa juga ayam hutan jantan yang berwarna hijau dikawinkan dengan ayam kampung berbulu putih, tanpa melalui seleksi sampai F5. Namun, bekisar yang dihasilkan umumnya tidak putih mulus.

Bisa juga dengan mengawinkan ayam ras jantan yang berbulu putih dengan ayam kampung betina yang berwarna putih. Ayam ras jantan berbulu putih ini gen warna putihnya lebih kuat dibanding ayam kampung. Oleh karena itu, warna putih akan diwariskan ke anak-anaknya. Keturunan pertama (Fl) dikawinkan dengan sesama Fl sehingga diperoleh F2. Keturunan kedua (F2) yang berukuran kecil dan berwama putih dikawinkan dengan ayam hutan jantan yang berwarna hijau. Perkawinan ini akan menghasilkan bekisar berbulu putih mulus.

atau bisa juga bekisar putih dapat diperoleh dengan mengawinkan betina ras yang berbulu putih dengan jantan kampung yang berbulu putih atau warna lainnya. Kemudian, keturunan yang berbulu putih mulus dikawinkan dengan ayam hutan jantan yang berwarna hijau.

Minggu, 12 September 2010

Bekisar

Sebagai ternak kesayangan/hiasan, ayam Bekisar mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan. Harga yang relatih tinggi dan pendapatan masyarakat yang semakin meningkat menyebabkan permintaan jenis ayam ini cenderung semakin bertambah. Namun demikian bertambahnya permintaan dan penggemar ayam Bekisar berarti bertambah pula eksploitasi terhadap ayam hutan yang pada umumnya diperoleh dari alam, karena pembentukan ayam Bekisar selalu memerlukan ayam hutan.

Kecenderungan ini perlu diikuti dengan upaya-upaya pelestarian terhadap ayam hutan agar populasinya di alam tidak terganggu. Konservasi harus diletakkan pada keikutsertaan masyarakat pengguna jenis satwa ini atau masyarakat pada umumnya. Konsep bahwa pemanfaatan sumberdaya alam memerlukan pelestarian dan pelestarian dilakukan untuk pemanfaatan yang berkelanjutan atau lestari harus terus dikembangkan. Upaya budidaya yang dilakukan oleh penangkar perlu diikuti dengan pemahaman mengenai perilaku biologi perkembangbiakan ayam hutan sehingga upaya yang dilakukan mempunyai peluang keberhasilan yang tinggi. Konservasi secara in situ dan ex situ dilakukan bersama-sama sebagai upaya untuk memperoleh manfaat/hasil yang saling mengisi dari kelebihan masing-masing metode tersebut.

PENDAHULUAN

Pengembangan usahaternak pada komoditas-komoditas yang telah umum dilakukan sebagai penghasil utama daging, telur, susu, kulit dan sebagainya perlu terus didorong. Di samping produk-produk tersebut, belakangan telah berkembang usahaternak yang lebih menekankan kepada fungsi komoditas untuk kesayangan/hiasan (pet animal). Saat ini di beberapa kota besar telah banyak bermunculan toko (tempat penjualan) yang khusus menjual beraneka ragam jenis hewan untuk hewan kesayangan/kesenangan keluarga, seperti kucing (berbulu indah), anjing (kerdil dan berbulu indah), ayam kate, burung dengan bulu indah dan suara merdu, ular, kurakura, dan masih banyak jenis-jenis yang lain.

Beberapa hewan yang tadinya masih harus diperoleh dari alam telah dicoba untuk dipelihara dan diternakkan sehingga menambah daftar nama ternak yang dapat dibudidayakan. Dengan demikian secara tidak langsung problem kepunahan hewan/ternak karena tekanan penangkapan/penggunaan dari alam secara berlebihan dapat dikurangi.

Bahkan jika budidaya hewan tersebut dapat berkembang lebih maju lagi maka populasi yang ada di alam dapat tetap lestari dan penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan manusia dapat dipenuhi hanya melalui budidaya dari populasi hewan yang berhasil dipelihara atau dibudidayakan tersebut. Prinsip kehati-hatian dan pemanfaatan secara lestari keanekaragaman hayati merupakan tanggungjawab generasi sekarang terhadap generasi mendatang karena sumberdaya yang ada saat ini akan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Sesuai dengan fungsinya untuk kesayangan, kelompok hewan/ternak ini dipelihara untuk dinikmati keindahan bulu atau bentuk tubuhnya, kemerduan suaranya, keunikan bentuk tubuh dan tingkah lakunya, dan lain-lain; yang biasanya dipelihara untuk menghilangkan kejenuhan dalam kehidupan sehari-hari dan menghilangkan stress sehingga sebenarnya melalui pemeliharaan hewan tersebut bisajadi kualitas hidup pemelihara menjadi meningkat dan akhirnya meningkatkan produktivitas kerja. Untuk keperluan demikian banyak kalangan yang pada akhir-akhir ini senang memelihara hewan/ternak tersebut.

Harga dari hewan/ternak tersebut sangat bervariasi tergantung dari nilai keindahan, kemerduan suara, keunikan, dan sebagainya akan tetapi pada umumnya relatif cukup mahal, terlebih jika hewan/ternak tersebut telah berhasil menjadi pemenang dalam suatu festival atau kontes, harganya akan meningkat dan bisa membuat banyak orang terheranheran. Dengan sistem harga yang cukup menarik dan peningkatan pendapatan masyarakat maka hewan/ternak kesenangan ini memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan.

Salah satu yang termasuk ke dalam golongan ternak hias/kesayangan dan sudah banyak disukai orang adalah ayam Bekisar. Ternak ini cukup populer ditunjukkan dengan semakin ramainya “pasar” Bekisar, bahkan kontes untuk adu suara telah sering dilakukan dan di beberapa daerah sudah secara rutin menyelenggarakan kontes Bekisar nasional. Ayam Bekisar banyak menarik minat karena keindahan suara kokok ayam jantannya ditunjang dengan keindahan warna bulunya. Keunikan ayam Bekisar adalah merupakan ayam hasil persilangan antara ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau ayam Hutan Merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus) betina. Persilangan di antara kedua jenis ayam tersebut relatif tidak mudah, memerlukan metode tertentu dan sedikit ketrampilan. Selalu diperlukan ayam Hutan jantan untuk membentuk ayam Bekisar yang pada umumnya berasal dari penangkapan di alam. Bila keadaan demikian berlanjut terus maka dapat mengganggu populasi ayam Hutan di alam sehingga perlu dipikirkan upaya untuk melakukan konservasi bagi ayam Hutan agar pembentukan ayam Bekisar dapat berlangsung terus.

AYAM BEKISAR

Ayam Bekisar adalah jenis ayam hasil persilangan antara ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau ayam Hutan Merah (Gallus gallus) jantan dengan ayam kampung/lokal (Gallus domesticus) betina. Ayam ini diminati penggemarnya olehkarena suara kokoknya yang memikat dan keindahan bulunya. Ayam yang dipelihara sebagai ayam hias adalah ayam jantan karena Bekisar betina tidak pandai tarik suara dan lagi warna bulunya kumal tidak menarik.

Pada mulanya Bekisar hanya dapat dijumpai di Kangean, sebuah pulau kecil di sebelah Timur Pulau Madura, termasuk wilayah Kabupaten Sumenep. Bekisar pertama kali dibuat di pulau ini, kemudian Bekisar menyebar ke Pulau Madura dan di daerah ini Bekisar menjadi unggas kebanggaan masyarakat (ANONIMUS, 1991).

Saat ini penyebaran Bekisar telah meluas ke berbagai daerah di tanah air. Bahkan Propinsi Jawa Timur telah menetapkan Bekisar sebagai maskot dan fauna identitasnya. Sehubungan dengan itu, untuk menarik minat para turis dan menggalakkan pariwisata di daerah Jawa Timur, telah diambil kebijaksanaan yang mengharuskan adanya minimal sebuah sangkar berisi ayam Bekisar di depan setiap kantor instansi pemerintah (SUDIRO, 1993).

Warna Bekisar yang dihasilkan tergantung kepada warna betina ayam kampung yang digunakan. Dahulu hanya warna merah dan hitam yang disukai oleh penggemar Bekisar. Akan tetapi sekarang warna Bekisar telah sangat beragam setelah banyak peternak mengawinkan ayam hutan jantan dengan berbagai macam induk betina yang memiliki warna beraneka ragam, dan juga mengawinkan dengan berbagai rumpun ayam lokal seperti ayam Cemani, Pelung, Kate atau jenis ayamayam lainnya, yang banyak dimiliki di berbagai daerah. Keindahan warna bulu Bekisar bahkan saat ini telah dijadikan sebagai salah satu kriteria penilaian dalam lomba Bekisar. Ragam warna Bekisar pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam delapan warna favorit, yaitu merah, hitam, putih, kuning, wido, kelabu, blorok dan jali.

Walaupun ayam Bekisar yang ada saat ini beranekaragam namun ada beberapa macam yang telah terkenal keandalannya, yaitu Kisar Kangean Madura (dibentuk dari induk betina berbulu hanya satu macam, misalnya hitam, putih, kuning, merah dan abu-abu), Bekisar Multiwarna Solo (kaya akan warna dan suaranya sangat nyaring dengan ujung suara meninggi, ukuran tubuh sedang), Bekisar Putih Yogya (berwarna putih mulai dari paruh hingga telapak kaki kecuali jengger, pial dan cuping berwarna kemerah-merahan), Bekisar Hitam Parakan (hasil persilangan dengan betina ayam Kedu hitam, bentuk tubuh tinggi, besar, tegap dan berbulu hitam) dan Bekisar Merah Solok (hasil persilangan ayam hutan merah jantan dengan ayam betina Yungkilok) (SUDIRO, 1993).

TARIGAN dan HERMANTO (1991) mengemukakan bahwa suara kokok ayam Bekisar dianggap baik bila lagu kokoknya bernada dua ketukan, ada keserasian besarnya suara depan dengan suara belakang, tidak patah (terayun dengan mulus, halus dan lancar/tidak tersendat-sendat) dan suara kokoknya bersih (tidak ada konsonan “R”). Dua nada ketukan yang dimaksud adalah (1) Nada pertama (suara depan) harus : rendah, besar, tebal, panjang dan bersih; (2) Nada kedua (suara belakang) harus: tinggi, tebal, panjang, lurus dan bersih.

PROSPEK USAHA TERNAK BEKISAR

Usahaternak ayam Bekisar mempunyai peluang yang baik dari sisi pemasaran di dalam negeri. Pasar ayam Bekisar di dalam negeri cukup besar dengan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat yang kemungkinan akan banyak memunculkan penggemarpenggemar Bekisar baru. Mengingat harga jual Bekisar yang relatif cukup tinggi nampaknya memang Bekisar hanya terjangkau untuk kalangan menengah ke atas. Namun demikian justru untuk kalangan inilah kelihatannya Bekisar diperlukan, sebagai ternak kesenangan/kesayangan penghilang kejenuhan dan stress di sela-sela waktu senggangnya yang telah dipenuhi dengan banyak kegiatan. Bagi kalangan ini cukup mudah mengeluarkan uang untuk membeli Bekisar, yang terpenting kesenangan atau hobinya dapat terpenuhi dengan memelihara ayam Bekisar.

Di sisi lain dengan harga yang relatif tinggi merangsang para peternak Bekisar untuk berkreasi melakukan persilangan untuk membentuk ayam-ayam Bekisar yang lebih menarik lagi. Para peternak akan berlomba membentuk ayam Bekisar dengan suara kokok dan keindahan bulu yang lebih memikat. Hal ini ditunjang dengan adanya penyelenggaraan kontes atau festival ayam Bekisar yang di beberapa daerah telah diselenggarakan secara reguler, di mana ayam Bekisar yang telah memenangkan kontes dengan sendirinya akan meningkat nilai jualnya. Perkumpulan penggemar ayam Bekisar yang telah terbentuk di beberapa daerah juga dapat dijadikan sebagai ajang tukar menukar informasi untuk saling bertukar pikiran dalam upaya mendukung pengembangan usahaternak jenis unggas ini.

Harga ayam Bekisar yang relatif tinggi di samping dikarenakan suara kokok yang merdu dan keindahan bulunya, juga sebenarnya populasi ayam ini masih tidak banyak (langka). Penyebab kelangkaan adalah beberapa kesukaran yang ditemui dalam pelaksanaan persilangan dengan ayam kampung. Upaya menjodohkan ayam hutan jantan dengan ayam kampung betina tidak mudah dan tidak selalu berhasil. Bahkan ayam hutan jantan bisa merasa takut melihat ayam betina kampung karena warna bulunya atau karena ukuran tubuhnya yang lebih besar.

TARIGAN dan HERMANTO (1991) mengemukakan bahwa pada umumnya ayam Bekisar yang memiliki suara bagus, harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Harga ini akan lebih tinggi lagi jika ditunjang dengan postur tubuh yang gagah dan warna bulu yang indah. Bahkan jika dapat menjadi juara dalam kontes, harganya dapat mencapai puluhan juta rupiah.

Melihat kelebihan yang dimiliki ayam Bekisar yaitu kemerduan/keunikan suara kokoknya dan keindahan bulu yang dimilikinya maka jenis ayam ini dapat dijadikan sebagai bagian dari dayatarik fauna bagi turis asing. Dengan promosi yang baik maka peluang bagi ayam Bekisar untuk diekspor sebagai komoditas khas Indonesia menjadi cukup terbuka.


Sumber:
http://omkicau.com

Sabtu, 11 September 2010

Bekisar jenis aym unik dan antik

Bekisar hasil silangan dari Ayam Hutan Hijau (Gallus Varius) dengan Ayam Betina Kampung (Gallus Domestica). Ayam Hutan Hijau hanya terdapat di kepulauan Jawa, Madura dan Bali.
Suara Bekisar yang baik memiliki suara 2 nada yaitu O bulat bersih dan E panjang keatas bersih. Sifat Bapaknya dari hutan hampir 90 % melekat pada dirinya, tingkat stress tinggi seperti tidak dapat melihat warna merah,orang bertopi dan mendengar kegaduhan.


Katuranggan Bekisar memiliki warna dan bulu yang indah dan mengkilap, Jengger tegak bergerigi, Pial satu bergaris putih, bulu leher bulat, lancur ekor minimal 8 dan kaki putih bersih.
“Suara dan katuranggan tersebut diatas,sangat sulit didapat pada 1 Ayam bekisar, ini jarang terjadi ibaratnya 1 : 100 untuk seseorang bisa mendapatkannya ”


“Peternak binaan KEMARI yang tersebar di Jawa, Bali dan Madura, mencapai sekitar 90 peternak. Tahun 2005 lalu sebagian mereka mendapat predikat sebagai Peternak produktif dari Pendiri KEMARI H. Ismail Saleh, SH di TMII”
“Dalam Kontes Bekisar yang diadakan 2 kali dalam sebulan, bergantian di Kabupaten-kabupaten se-Jawa, Bali dan Madura, tujuan Kontes yaitu Memasyarakatkan Bekisar dan sekaligus mensosialisasikan bagi Masyarakat setempat untuk menjadi seorang Peternak maupun Pembesar Bekisar”
Pada Kontes di Bekisar ada 2 Jenis Kontes pertama Seni Suara Bekisar yang di gantang pada tiang ketinggian 8 M dan jumlah Tiang ada 30, satu tiang dengan tiang lainnya berjarak 3 M dan jarak dari Tenda Tamu dan panitia minimal 20 Meter, di Nilai oleh 6 – 7 Orang Juri dibantu 2 Orang Tenaga Lapangan dan 1 Orang Perekap Nilai. Kedua Kontes Seni Penampilan, kegiatan ini umumnya dimulai paling lambat pukul 9.30 WIB sd 15.30 WIB.


Kontes Bekisar terbagi dalam beberapa kelas, yaitu Kelas Bintang dengan peserta Bekisar yang berprestasi juara lebih dari 10 kali dan harga minimal bekisar sampai 10 juta, Kelas Utama peserta Bekisar bervariasi prestasi minimal pernah masuk dalam 10 Besar pada Kontes Tingkat-tingkat Nasional, dengan harga bekisar minimal 5 Juta. Kelas Madya peserta Bekisar bervariasi prestasi, minimal mental dan pakem suaranya memenuhi syarat kontes dan harga Beksiar minimal 1,5 Juta. Kelas Pratama peserta Bekisar umumnya Ayam muda dibawah 1 tahun dan sebagian besar belum meraih prestasi, meskipun prestasi di Tingkat Ragional dan harga Bekisarnya minimal 500 ribu dan Kelas terakhir adalah Kelas Bakalan, umumnya usia Ayam maksimal 7 bulan dan digantang ½ tiang saja dengan waktu penilaian 15 menit. Harga bekisar bervariatif antara diharga 350 ribu.


Dalam Kontes Bekisar ada jabatan kepada Panitia yaitu Kordinator Pengendalian Lomba (KPL) bertanggung jawab penuh atas kelancaran Kontes dari mulai Persiapan Lapangan , Monitor Penilaian dan Penanganan Komplain peserta.


Dalam Kontes Bekisar, Suara Lengking Bekisar terdengar hampir 500 M, dapat didengar dan dinikmati oleh Penonton awam maupun Peserta, jarang terjadi Juri yang salah atau keliru dalam menilai, hal ini dapat diketahui oleh Penonton maupun peserta secara langsung.

JAGA MUTU LOMBA BERSIKAPLAH PROFESIONAL
Lomba Kemari tergolong lomba yang eksklusif menurut pandangan banyak orang, mengapa demikian? Yang diperebutkan dalam piala merupakan sejumlah pejabat dan tokoh kondang, bukan hanya symbol pada piala akan tetapi para pejabat dan tokoh tersebut selalau hadir ditengah tengah perlombaan dan ini terjadi sebuah interaktif yang sifatnya non formal.
Sebuah pemikiran kedepan, idealnya memang dalam kepengurusan tingkat apapun harus memiliki seseorang yang memiliki jiwa konseptor, innovator daan motivator, dan apabila memungkinkan kepanitiaan lomba diserahkan kepada panitia independen yang telah ditunjuk oleh Ketua Pengurus Cabang (PC) dan bidang lomba terkait dengan didasari standart dan prosedurnya, mengingat panitia lomba saat ini juga pengurus dan seorang pelomba apabila seorang panitia juga merangkap pemain, niscaya pemikiran akan bercabang. Begitu juga dengan seorang juri, saat ini bertugas sekalipun merangkap membawa ayam, pasti yang ada hanya menambah beban moril yang cukup tinggi. Memang Kemari merupakan wadah yang dinamis dan harmonis, tetapi semua ini kita kembalikan pada kita bahwa membatasi diri itu akan menjadikan sebagai manusia yang bijak dalam berucap dan bersikap.
Untuk itu diharapkan Kemari dapat menjaga dan mempertahankan BRAND IMAGE yang mulai dirintis sejak tahun 1989, baik kinerja pnegurus maupun panitia lomba.
Pemikiran tersebut harus disikapi secara cepat dan tanggap. Kebangkitan Kemari diharapkan bukan sebuah slogan belaka, tetapi realisasi dalam dukungan nyata dari PP Kemari yang lebih memiliki program bermanfaat untuk daerah, tentu hal ini dapat menjadi nilai tambah diantaranya pengurus dan efek domino positif kepad apara penggemar yagn secara tidak langsung diwadahi oleh Kemari.

PARA PETINGGI YANG MENGGEMARI BEKISAR
- Ir. Djamaludin Suryohadikusumo, Mantan Menteri Kehutanan
- Drs. Rostian Syamsudin, Presdir Panin bank
- Jenderal (Purn) Subagyo HS
- Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto
- Amien Rais , Mantan Ketua MPR
- Benjamin Mangkoedilaga, Mantan Hakim Agung
- Ir. Ciputra, Pengusaha Nasional
- BrigjenPol Sunaryono, Kapolda DIY
- Gusti Prabukusumo, Putera Sinuwun Sri Sultan HB IX

KRITERIA KONTES PENAMPILAN
Dinilai dari anatomi yang paling menonjol pada Bekisar, yakni Jengger harus tegak dan bergerigi, bulu halus dan mengkilap, tubuh besar dan proposional, Bulu ekor dan lancur lengkap ( Menyerupai kipas ), kaki bersih dan tidak membentuk huruf X dan sifat Bekisar yang tidak terlalu giras.
Kelas Penampilan atau lebih dikenal dengan Chiken fashion show, memang hanya ada dalam Kontes Bekisar. Umumnya Kontes ini tidak dipungut biaya serta cukup dinilai oleh 3 Juri dengan waktu penilaian tidak lebih dari 10 menit dan kontes seni penampilan ini banyak digemari oleh kaum wanita serta anak-anak , karena ada pula atraksi Bekisar di letakan pada tangan pemiliknya dan kontes ini memang membutikan bahwa bekisar-bekisar yang didalam perawatannya sehari-hari selalu terjaga, akan menunjukan kebolehannya dalam berpenampilan di kelas berlaga ini.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh Penggemar untuk merawat Bekisarnya dengan cara-cara mudah seperti setiap pagi Bekisar dimandikan air suruh secukupnya dan perawatan kaki dan kukunya setiap 2 bulan sekali, sediakanlah Kandang Kipu atau pasir, agar setiap 2 hari sekali setelah makan pagi, Bekisar dilepas pada kandang tersebut untuk tujuan mengolah tubuhnya secara bebas. Agar Bekisar dapat mengolah ototnya secara alami dan kesehatan pada pencernaannya.

KONTES SENI SUARA SETIAP KELAS
Ayam Bekisar memiliki suara yang khas, yaitu perpaduan Ayam hutan dan ayam kampung betina. Dasar suara Bekisar baik dapat didengarkan pada usia 6 – 7 bulan dan ini menjadi acuan baik tidaknya harapan bekisar kedepannya. Untuk itulah suara bekisar yang menjadi daya tarik utama, sehingga ayam bekisar dilombakan dengan kriteria yang menarik tentunya.
Kriteria suara Bekisar ditentukan oleh faktor-faktor seperti :
- Besar kecilnya suara bekisar adalah volume suara dan besar kecilnya berbeda, dapat disamakan halnya penyanyi dengan pengertian “tenor, baritone, bas” pada penyanyi pria atau “sopran, meso sopran, alto” pada penyanyi wanita, namun dalam Kontes seni suara Bekisar, volume tidak menjadi perbedaan pada kelompok atau kategori kelas.
- Tebal tipisnya suara adalah mantap tidaknya kokok, dilihat dari kematangan usia, mental, dan perawatan seekor bekisar berperan menentukan tebal tipisnya suara kokok ini.
- Panjang pendeknya suara adalah tempo atau waktu yang diperlukan saat bekisar berkokok. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu kokok semakin baik. Selain itu, semakin pendek jarak antara kokok yang satu dengan yang lain tergolong baik.
- Tinggi rendahnya suara adalah nada dasar yang dimiliki ayam Bekisar pada waktu berkokok. Tinggi rendah suara bekisar tidak sama. Nada yang tinggi biasanya mudah terdengar dari jarak jauh.
- Bersih kotornya suara adalah suara kokok yang lepas bebas tidak terganggu oleh sesuatu pada pita suaranya. Suara yang kotor misalnya serak, sember, tertekan-tekan, tersendat pecah dan lain lain.
- Irama / lagu adalah “cengkok” yang dimiliki Bekisar pada waktu berkokok. Irama / lagu ini paling pentinga dalam penilaian.

Kriteria penilaian dalam suatu lomba Bekisar meliputi nilai suara depan, nilai suara belakang, nilai suara lagu/irama dan nilai bersih kotornya suara.
- Suara Depan (SD)
Suara depan yang dikehendaki adalah suara rendah, besar, tabal, panjang dan bersih. Untuk suara depan nilainya 13 – 15 pada saat babak penyisihan, 14 – 15 pada saat babak final. Ayam Bekisar yang suara depannya kurang baik mendapat nilai 13, sedangkan yang baik antara 14 atau 15.

- Suara Belakang (SB)
Ayam Bekisar yang bagus adalah yang suara belakangnya tinggi, tebal, panjang dan bersih. Angka yang diberikan untuk menilai suara belakang, untuk babak penyisihan 13 – 15, dan untuk babak final 14 – 15.

- Lagu atau Irama (LI)
Lagu / irama ditentukan oleh suara depan dan suara belakang. Oleh karena itu nilai ini diberikan setelah ada nilai suara depan dan nilai suara belakang. Lagu/irama yang dikehendaki adalah lagu bernada dua (istilah Jawanya tutup loro), yaitu ada keserasian besarnya suar depan dan suara belakang, ayunan suara halus dan bersih.

Angka yang diberikan untuk menilai lagu/irama ini 2 x nilai criteria sebelumnya, yaitu 30 – 38 untuk babak penyisihan dan nilai 34 – 42 untuk babak final. Nilai ini paling tinggi karena inti penilaian suara dititik beratkan pada irama/lagu. Untuk memberi nilai, juri harus memperhatian bagaimana nada suaranya, adakah keserasian suara depan dan belakang, halus kasarnya alunan suara, dan bersih kotornya lagu / irama.

- Bersih Kotornya Suara (BK)
Terakhir adalah menilai bersih kotornya suara, yang didasarkan kepada suara depan, suara belakang dan lagu/irama. Suara Bekisar yang tidak bersih dapat ditilik dari jelas tidaknya huruf R yang ada pada suara depan dan suara belakang, ataupun pada lagu/irama. Bila huruf R jelas berarti suara itu dapat dikatakan kotor atau kurang bersih.

2 komentar:

  1. Agen Sabung Ayam Online Terpercaya 2017 di Indonesia Dengan Website S128, CF88, SV388 Situs Judi Taruhan Adu Sabung Ayam Online Terbaik Yang Selalu Hadir Menemani Anda Dalam Bermain Sabung Ayam di Tanah Air.

    www.agencockfight.club

    BalasHapus

  2. Konten yang bagus dan sangat bermanfaat.. Menyerupai Laman Blog pemainayam.vip

    Konten Paling Populer : Ciri Ayam Mangon Dan Kelebihan Ayam Mangon

    BalasHapus